Jakarta_Farkesnews,- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) melakukan silaturahmi bersama Pengurus Konfederasi Serikat Buruh/Pekerja dalam acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H, yang berlangsung di Kantor BPJSTK, Plaza BPJamsostek, Jakarta, Senin (27/03/2023). Acara tersebut dihadiri jajaran Direksi dan Dewan Pengawas BPJSTK serta beberapa Konfederasi Serikat Buruh/Pekerja seperti KSPSI, KSPI, SARBUMUSI, KSPNusantara, KSPN, dan KSBSI.
Dalam sambutannya, Direktur Utama BPJS TK Anggoro Eko Cahyo mengapresiasi kehadiran para pengurus Konfederasi Serikat Pekerja/Buruh. Anggoro menyampaikan bahwa antara BPJSTK dan Serikat Pekerja/Buruh sama-sama punya tugas untuk mensejahterakan pekerja. Serikat pekerja mendorong para pekerja untuk bekerja dengan baik dan memastikan kepesertaannya dalam BPJSTK, dan BPJSTK memastikan pekerja terdaftar dan dananya dikelola dengan baik.
Anggoro menambahkan bahwa tahun lalu tim kepesertaan yang dipimpin oleh Direktur Kepesertaan Zainudin berhasil mengajak kurang lebih 35,8 juta peserta , artinya selama 4 tahun artinya tahun lalu BPJSTK bisa mengajak 5 juta pekerja baru dan merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah. Pencapaian ini karena dukungan dari para Pengurus Serikat Pekerja/Buruh karena merupakan tugas dari serikat bagi anggotanya dan BPJSTK memiliki tugas memastikan negara hadir disetiap pekerja. Serikat Pekerja diharapkan mampu memastikan benar-benar perusahaan mendaftarkannya jangan sampai ada yang PDS alias Perusahaan Didaftarkan Sebagian.
“Dalam perihal layanan, tahun lalu sudah mencapai 85% klaim itu tidak lagi datang ke cabang semua melalui digital, hanya 15 persen saja yang masih ke cabang dan itu kita sepakat sekaligus untuk tampilan cabang kita perbaiki sehingga para pekerja punya experience yang baik pada saat ke kantor, para pekerja dilayani dengan baik, dan kami ingin yang Namanya layanan publik itu harus baik.” ungkap Anggoro.
Anggoro juga memaparkan usaha-usaha peningkatan dibidang IT, sekarang cukuo klaim paling lama 5 hari yang tadinya 10 hari. dan juga tahun lalu BPJSTK memiliki program SERTAKAN (Sejahterakan Pekerja Sekitar Anda), suatu program yang sederhana dimana konsepnya bagaimana pekerja penerima upah menggandeng pekerja bukan penerima upah, jadi PU menggandeng BPU. Harapannya para anggota serikat pekerja/buruh sebagai penerima upah, melihat tetangganya , temannya atau siapapun disekitarnya diajak untuk menjadi peserta dan diajar aplikasi mobile yaitu menunya.
Anggoro juga menyampaikan bahwa minggu lalu sudah menerima laporan hasil pemeriksaan dari BPK RI , pemeriksaan dengan tujuan tertentu untuk JKP dan kedua untuk investasi dan ketiga untuk kepesertaan, dengan hasil semua sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan akan dipublish sebagai bagian dari transparansi.
Pada kesempatan yang sama , Direktur Pengembangan Investasi, Edwin Ridwan memaparkan update dari investasi yang dilakukan di BPJSTK. Dana kelolaan BPJSTK saat ini sudah mencapai 638 Triliun dengan pembagian dari investasi sebagian ditempatkan di obligasi negara, karena secara aturan ada jumlah minimum yang harus ditempatkan di obligasi negara yakni 50 persen, saat ini telah ditempatkan sekitar 70 persen baik obligasi negara maupun corporate. Dari 638 Triliun dana kelolaan tersebut sekitar 11 persen ditempatkan di deposito yang sebagian besar ditempatkan di Bank BPD. Tujuh puluh persen dari total deposito yang saat ini mencapai 70 triliun ditempatkan di bank-bank BPD, sisanya 30 persen di tempatkan di bank pemerintah. Untuk saham yang sering kali menjadi sorotan dan pembahasan di kalangan publik, hari ini total saham alokasinya sekitar 10,5 persen. Angka ini merupakan angka yang sudah turun cukup signifikan .
Edwin menjelaskan bahwa pada saat pandemi hingga pandemic berakhir, permintaan masyarakat untuk barang dan jasa sangat meningkat, dan prediksi tentu aka nada lonjakan inflasi. Kenaikan inflasi yang sedemikian cepat baik itu di negara-negara maju secara global tentu Bank Sentral saat ini sudah mulai menaikkan suku bunga dan secara signifikan berpengaruh negative terhadap harga-harga dari saham. Oleh sebab itu dari awal BPJSTK dalam berbagai kesempatan selalu mengatakan bahwa alokasi di saham akan selalu dikurangi secara presentase.
“Maknanya adalah bahwa kita tidak menjual , secara nominal besarannya tetap sama akan tetapi karena pertumbuhan asset kita sangat pesat, jadi sebagai informasi setiap tahun itu pertumbuhannya sebesar sekitar 70-80 triliun atau 13 sampai 15 persen dari total dana kelolaan sehingga kalau kita investasi sahamnya itu nilainya secara nominal tetap sama, tentunya secara presentasenya akan turun secara natural.” ungkap Edwin.
Untuk Reksadana yang sebagian besar merupakan reksadana saham jumlahnya sekitar 6 persen dari total dan kelolaan. Ada juga investasi di properti maupun di penyertaan langsung yang secara aturan bisa ditempatkan hingga 5 persen namun saat ini yang sudah diinvestasikan baru sekitar 0,4 persen. Kedepan salah satu rencana BPJSTK adalah peningkatan alokasi di investasi langsung karena ada kaitannya dengan tersedianya lapangan kerja.
Dari sisi hasil investasi tahun lalu sekitar 6,83 persen dari target tahun lalu 6,55 persen. Tahun ini targetnya adalah 6,51 persen sedikit turun dari tahun lalu namun secara internal BPJSTK menginginkan target 7 persen. Banyak pertanyaan return 6,83 persen ini kecil, namun harus diingat dana kelolaannya besar yakni 638 triliun. Return yang didapat adalah return pasar.
“Dalam pengelolaan investasi ini, kita juga benar-benar memperhitungkan ketersediaan dana untuk klaim yang jatuh tempo sehingga kita berinvestasi sesuai dengan profil atau karakteristik dari liability yang kita miliki, dimana memang sebagian besar dari peserta kita ini masih muda sehingga kita bisa invest lebih longterm seperti misalnya di saham untuk mendapatkan return yang lebih baik dibandingkan dengan deposito, tapi sekali lagi kita ingin memastikan bahwa dana ini tersedia pada saat ada klaim yang jatuh tempo dan tentunya aman” tutup Edwin
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia pimpinan Yorrys Raweyai, melalui Sekretaris Jenderal DPP KSPSI Bibit Gunawan didampingi Wakil Sekjen Royanto Purba menyampaikan apresiasi kepada BPJSTK untuk kerja kerasnya dalam pengelolaan dana BPJSTK, dan berharap kedepannya dapat lebih ditingkatkan lagi. Turut hadir pada acara tersebut Wakil ketua Umum DPP KSPSI yang juga Dewas BPJSTK Agung Nugroh