Surabaya_Farkesnews,- Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan (FSP FARKES-KSPSI) Agung Nugroho dalam Rakernas FSP FARKES-KSPSI yang di gelar di Hotel Sahid, Surabaya, Sabtu (04/03/2023)mendorong pemerintah bisa berdaulat dalam sektor farmasi dan kesehatan, apalagi ketergantungan pada produk impor masih tinggi.
Agung memaparkan penilaiannya bahwa sektor industri farmasi dan kesehatan mengalami peningkatan produktifitas yang luar biasa sepanjang pandemi covid 19 lalu.
“Namun sayangnya kita semua tahu negara belum berdaulat dalam bidang farmasi dan kesehatan, terbukti dari vaksin-vaksin yang disuntikkan ke masyarakat mulai vaksin pertama hingga keempat, semua adalah produk asing. Seharusnya negara hadir dengan menyediakan secara mandiri alat kesehatan termasuk obat obatan” ungkap Agung.
Agung lebih lanjut mengatakan “Kedepan kalau kita ingin tidak didikte kekuatan asing, kita harus berdaulat salah satunya di bidang kesehatan dan farmasi. 40 persen penduduk negara Asean itu ada di Indonesia, potensi pasar dengan penduduk 270 juta itu seharunya menjadi pasar potensial tapi kenapa yang menikmati justru asing.”
Agung yang juga Wakil Ketua Umum DPP KSPSI itu menegaskan :” Jika negara bisa berdaulat dalam kesehatan, maka rakyat akan bisa mendapat harga farmasi dan obat obatan dan alat kesehatan yang murah dan tidak terbebani. Ketergantungan akan impor obat obatan juga tidak terjadi lagi.”
Dalam Rakernas ini, Agung Nugroho juga menjelaskan, organisasi punya kewajiban memberikan perlindungan dan pembinaan bagi anggota, bagaimana hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan bisa terlaksana hingga ke depan. FARKES berharap “Kedaulatan Dalam Sektor Farmasi dan Kesehatan Harus Diwujudkan Pemerintah”